Sunday, October 21, 2012

Apartemen di Jakarta

Latar Belakang
Sejak bertahun-tahun yang lalu Jakarta merupakan kota pusat berbagai kegiatan yang kemudian sistem ini disebut sebagai sentraliasasi kegiatan yang mungkin bertujuan untuk menjadikan kota Jakarta sebagai hirarki semua kota di Indonesia. Kegiatan politik, pemerintahan, keamanan, sosial, ekonomi, dan perindustrian. Kota Jakarta yang dijadikan sebagai pusat kota yang dapat membuka peluang untuk mengadu nasib atau mencari sebuah pekerjaan. Hal inilah yang membuat peluang perpindahan penduduk dari luar kota maupun dari luar negeri ke Jakarta. Dengan perpindahan penduduk ini dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan suatu  kota, namun dapat mengakibatkan permasalahan yang sangat signifikan untuk dipertimbangkan yaitu peningkatan populasi penduduk karena bertambahnya jumlah penduduk. Tingkat pertambahan penduduk yang cukup tinggi yaitu sekitar 1,5% pertahun dengan jumlah penduduk kota Jakarta sebesar 9,8 juta jiwa, maka dibutuhkan suatu upaya penyediaan fasilitas umum yang salah satunya adalah perumahan atau pemukiman. Pada mulanya permasalahan seperti ini mungkin belum terlalu menjadi suatu permasalahan yang amat serius namun dengan seiring pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh pertambahan fasilitas akan menjadi suatu permasalahan besar . Apalagi semakin banyaknya pembangunan yang menyebabkan harga tanah menjadi lebih mahal sehingga muncul kebijakkan dan pemikiran yang berusah untuk memanfaatkan lahan terbatas semaksimal mungkin yang pada akhirnya mengacu pada konsep pembanguna kearah vertikal baik fungsi perdagangan, perkantoran maupun perumahan yang lebih dikenal dengan sebutan apartemen atau rumah susun. Konsep pembangunan tempat tinggal vertikal ini bukanlah sebuah solusi terbaik karena walaupun dapat mengoptimalkan penggunaan lahan, namun konsep ini menyebabkan pertambahan nilai konstruksi sebesar 1,8% dari nilai konstruksi rumah tangga umumnya. Permintaan rumah susun atau apartemen lebih banyak diminati oleh golongan menengah keatas. Namun, demikian bukan berarti rumah susun atau apartemen hanyalah untuk golongan menengah keatas saja karena banyak rumah susun yang dibangun bagi golongan menengah ke bawah untuk mengefisienkan tanah di Jakarta.

Hambatan lain yang juga tidak boleh dilupakan adalah keterbatasan kemampuan ekonomi masyarakat. Menurut hasil kajian studi pasar perumahan di Indonesia menunjukkan bahwa penduduk perkotaan sebanyak 65% berpenghasilan di bawah 1,3 juta rupiah per bulan Dari hasil studi diketahui bahwa target pasar untuk hunian di wilayah perkotaan mayoritas adalah masyarakat menengah ke bawah. Seiring dengan berjalannya waktu pemerintah juga telah mencanangkan pembangunan seribu apartemen di seluruh kota di Indonesia yang berpenduduk diatas dua juta jiwa. Rencana besar yang akan menggerakkan ekonomi Indonesia ini menelan anggaran 50 trilliun rupiah. Seluruh apartemen tersebut terdiri dari 20 lantai, dimana tiap apartemen berisi kurang lebih 600 unit. Jadi total yang dibangun mencapai lebih kurang 600.000 unit. Apartemen terbanyak akan dibangun adalah di DKI Jakarta dengan jumlah penduduk sekitar sepuluh juta jiwa. Apartemen merupakan jawaban yang paling rasional untuk mengatasi ledakan penduduk, menghilangkan kawasan kumuh, komitmen menjaga lingkungan, efisiensi lahan dan upaya mendekatkan warga dengan tempat kerjanya. Bagi konsumen golongan menengah ke bawah penyediaan hunian vertikal diwujudkan dalam bentuk rumah susun sederhana (rusuna). Adapun beberapa sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan rumah susun sederhana antara lain untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat berpenghasilan rendah, meningkatkan fungsi lahan dan meningkatkan kualitas hunian padat di lokasi yang berdekatan dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Bagi konsumen golongan ekonomi menengah ke atas penyediaan hunian vertikal diwujudkan dalam bentuk apartemen, dengan fasilitas yang tentunya berbeda dengan rumah susun sederhana. Adapun sasaran yang dicapai dalam pembangunan apartemen adalah untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke atas serta meningkatkan fungsi lahan dan meningkatkan kualitas hunian padat. Dan akan sangat baik jika warga berdomisili di dekat lokasi kerja sehingga mereka cukup berjalan kaki atau naik sepeda tiba di kantor.

 Jumlah apartment yang berada di Jakarta diperkirakan 200.000 unit apartment, dimana angka ini masih sangatlah kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Jakarta yang mendekati angka 25 juta jiwa. Melihat dari data ini,dapat diperkirakan di tahun mendatang pertumbuhan apartment masih akan significant. Hal itu akan medukung dikarena kondisi lalu lintas yang macet sehingga membuat waktu tempuh dari rumah ke tempat bekerja makin hari akan makin lama. Akhirnya, karena pertimbangan efisiensi waktu dan biaya transportasi, memilih tinggal di apartemen adalah pilihan yang bijaksana.Kalau 10-15 tahun yang lalu, Segmen apartemen lebih banyak untuk kelas menengah atas sekarang justru terbalik. Banyak pengembang yang membangun apartemen yang lebih terjangkau untuk dibeli oleh masyarakat luas. Kembali ke 10 -15 tahun yang lalu, lokasi pembangunan apartemen terkonsentrasi hanya di Jakarta Pusat dan Selatan,sekarang pembangunan apartemen mulai menyebar ke seluruh penjuru Jakarta, bahkan sampai ke bekasi dan tangerang. Di CBD Jakarta barat, yaitu di sekitar Puri Indah, pembangunan apartemen mendapatkan respons yang baik dari pasar, terbukti dengan terjualnya 3 tower di st. Moritz. Masih dari daerah puri indah, dalam waktu dekat akan diluncurkan apartemen yg di desain oleh Aboday Architect, arsitek muda Indonesia yang mempunyai pengalaman international, dengan konsep apartment maisonette yang didesain sebagai interlocking unit block, dengan double volume living space yang diarahkan kepada segmen market lifestyle yang aktif.Sepanjang pengamatan saya, saya tidak menemukan apartemen yang dibangun di Jakarta dalam keadaan kosong tidak dihuni. Kalaupun ada, kondisi ini terjadi pada apartemen baru yang masih pada tahap serahterima dari developer kepada pembelinya, atau masih pada tahap pengerjaan interior sehingga belum bisa untuk ditempati.Di beberapa lokasi, harga sewa apartemen ke orang asing mencapai harga ribuan dollar perbulan, hal ini menjadikan apartemen bukan hanya sebagai hunian yang nyaman untuk ditempati, tetapi juga sebagai investasi yang memberikan hasil yang tinggi.
Singkat kata, apartemen adalah pilihan yang tidak terhindarkan untuk pembangunan hunian di Jakarta di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

 Aspek Ekonomi
Sasaran rumah susun/apartemen bukan hanya untuk golongan menengah keatas saja karena banyak rumah susun yang diusahakan bagi golongan bawah untuk mengefisienkan tanah di Jakarta oleh Pemda Jakarta, sehingga istilah apartemen lebih ditujukan pada bangunan rumah susun yang berkategori baik atau mewah yang ditujukan untuk masyarakat golongan menengah keatas. Banyak masyarakat golongan menengah keatas ini yang suka tinggal di apartemen apalagi para kaum selebriti, pribumi yang pernah tinggal di luar negeri terlebih para warga Negara asing yang tinggal beberapa waktu di Indonesia khususnya di Jakarta. Pertimbangan mereka tinggal di apartemen kebanyakan karena alasan praktis, efektif dan efisien sehingga mereka akan mencari apartemen yang baik pelayanannya dan dekat tempat dimana mereka bekerja. Alasan pelayanan dikarenakan kebanyakan dari mereka sibuk dengan pekerjaan mereka jadi mereka sulit untuk meluangkan waktunya untuk mengurus tempat tinggalnya, sedangkan kedekatan dengan tempat bekerja dikarenakan waktu yang sangat mereka hargai apalagi kondisi Jakarta yang kerap macet sehingga mereka membutuhkan lokasi yang mudah untuk akses keluar dan sedikit melewati daerah macet, lokasi ini banyak ditemukan dipusat kota atau CBD. Kemacetan tersebut pada prinsipnya banyak dipengaruhi oleh dampak dari arus commuter yang bekerja di Jakarta namun bertempat tinggal di pinggiran dan diluar Jakarta. Jika hunian tersebut didekatkan ke pusat kota maka diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan. Berdasarkan permasalahan inilah maka pembangunan hunian vertikal di arahkan ke pusat kota/CBD. Dengan adanya pemilihan lokasi di pusat kota maka akan menyebabkan biaya penyediaan apartemen yang tinggi karena harga tanah yang mahal. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi para calon penghuni dengan kelas ekonomi menengah kebawah untuk membeli apartemen karena terlalu mahal contohnya 1 unit apartemen Da Vinci dengan luas kurang dari 600 m2 dijual dengan harga 22 milyar (Kompas, 9 Oktober 2003). Sehingga kebanyakan unit tersebut dibeli maupun disewa oleh masyarakat kelas menengah keatas. Selain itu semakin baiknya perekonomian dan bisnis property Indonesia juga ikut menyumbang pengaruh baik terhadap berjalan atau tidaknya pembangunan perumahan/apartemen. Dengan semakin baiknya kondisi property Indonesia sekarang ini mempermudah dalam merealisasikan kebutuhan hunian tersebut sebagai bentuk bisnis property yang kemudian kembali diperkuat dengan bunga bank yang rendah dari tahun sebelumnya sehingga banyak para pemilik modal memilih beralih dari sistem menabung dibank yang berharap keuntungan dari bunga bank ke penanaman modal dibidang property karena dianggap lebih menguntungkan. Keberadaan dan perkembangan apartemen untuk masyarakat golongan menengah keatas yang merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk hunian ternyata lebih dipengaruhi oleh faktor bisnis dan bukan pada faktor kebutuhan akan tempat hunian. Hal ini dapat dicontohkan dengan kasus pembelian beberapa unit apartemen pada satu tempat atau lebih yang dibeli oleh satu orang. Dengan kata lain pembelian apartemen banyak dikarenakan kebutuhan investasi. Contoh lain adalah walaupun kebutuhan perumahan masyarakat DKI Jakarta sangat banyak dan selalu mengalami kekurangan penyediaan hunian yang selanjutnya disebut backlog masih terdapat kasus kekosongan unit hunian apartemen pada banyak bangunan apartemen di Jakarta sehingga pengisian apartemen bukan hanya karena kebutuhan perumahan belaka tetapi lebih karena permainan bisnis property. Namun demikian faktor kebutuhan akan perumahan tetap menjadi dasar alasan kebutuhan akan pembangunan apartemen hanya saja tidak berdampak secara langsung. Adanya pembangunan apartemen dapat juga memperbaiki perekonomian Indonesia karena dalam dalam suatu pembangunan apartemen dapat merekrut banyak pekerja yang berarti dapat mempekerjakan pengangguran yang cukup banyak jumlahnya. Dengan banyaknya masyarakat yang dipekerjakan berarti memberikan penghidupan yang lebih baik dan layak sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Melihat dari permasalahan-permasalahan diatas maka dapat dijadikan suatu peluang bisnis property untuk membangun apartemen yang diperuntukan bagi masyarakat golongan menengah atas sebagai bentuk investasi, yang dapat menjawab animo sebagian masyarakat, kebutuhan pasar akan hunian berprestise tinggi sebagai salah satu bentuk life style dipusat kota yang dapat mengurangi tingkat kemacetan, menjawab dan mengurang backlog kebutuhan hunian. Apartemen yang akan dibangun tersebut akan dipasarkan dengan cara jual agar nilai uang yang dibayarkan pembeli ke pengembang apartemen tersebut dapat digunakan kembali sebagai modal pembangunan proyek property lainnya seperti apartemen. Namun pemasaran tersebut tidaklah menutup kemungkinan untuk disewakan berdasarkan minat pasar oleh pengembang maupun oleh pemilik/pembeli unit apartemen jual tersebut. Dengan adanya pembangunan apartemen maka diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mempekerjakan pengangguran dalam pembangunan proyek apartemen tersebut sehingga selain karena faktor bisnis dan permintaan pembangunan apartemen ini juga dapat menyumbangkan dampak positif ke masyarakat banyak. Berdasarkan pemaparan diatas maka dibutuhkan perencanaan dan perancangan bentuk hunian apartemen yang menjawab animo masyarakat untuk tinggal di apartemen sebagai bentuk life style dan penanaman modal sesuai dengan peluang pasar secara tepat dan layak untuk dijual kepada masyarakat sasaran. Melihat pembangunan produk apartemen jual di Jakarta saat ini terpantau cukup positif. Hal tersebut dilihat banyaknya produk apartemen jual (strata title) yang di lempar ke pasaran tiap tahunnya. Keberadaan sejumlah apartemen jual sebaiknya memang diiringi dengan tingkat penyerapan yang positif. Namun angka permintaan (demand) terhadap apartemen jual di Jakarta dari pengamatan analis Vibiz Research dari tahun 2007 hingga kuartal pertama tahun 2009 justru mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena imbas dari krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008, yang mengakibatkan kondisi ekonomi Indonesia juga ikut tergoncang. Hal tersebut menyebabkan perbankan swasta nasional mengetatkan persyaratan kredit mereka untuk kepemilikan apartemen (KPA). Akibatnya calon pembeli apartemen pun lebih memilih menunggu dan melihat kondisi perekonomian sampai stabil lalu memutuskan untuk membeli. Selain itu juga tingkat suku bunga kredit yang tinggi juga salah satu pemicu penurunan tersebut

 Aspek Lingkungan
Pembangunan memang salah satu perwujudan dan bukti bahwa suatu wilayah dapat menata kemajuannya terhadap suatu kota. Pembangunan juga dapat menunjukkan suatu ciri khas wilayah apabila desain tersebut bisa memukai pengamat, namum sesuatu yang baik belum tentu menghasilkan sesuatu yang baik pula dan pasti ada bebrapa dampak yang dapat membahayakan lingkungan.
Beberapa dampak dari hasil pembangunan yang berakibat buruk terhadap lingkungan. Salah satu adalah kurangnya daerah hijau apabila lahan hijau terus-menerus dipakai untuk daerah pembangunan. Kurangnya daerah hijau tidak hanya berhenti di sini saja, namum dapat menimbulkan dampak-dampak yang lain seperti polusi meningkat karena pohon yang berfungsi menyerap karbonmonoksida berkurang karena adanya pembangunan.
Selain menimbulkan polusi juga dapat meningkatkan pemanasan global karena meningkatnya suhu di bumi yang disebabkan kurangnya ruang hijau di bumi.


Saturday, April 28, 2012

 



Kebahagian akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang-orang yang kita cintai. Berbicara tentang cinta ada beberapa orang yang tidak diragukan lagi ketulusan cintanya dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita yaitu keluarga terutama orang tua. Keberhasilan dan perjuangan yang telah kita gapai selama ini tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbingan dari orang tua. Bahagiaku surga mereka dan derita pilu meraka.....

Aku berdiri mengenakan togak ini disebuah jalan setapak yang gelap pandanganku tertuju pada kedua orang dikejauhan sana dengan senyuman yang tak asing dimataku...
Dua orang yang aku hargai, dua orang yang aku hormati, aku cintai, dan aku sayangi... Yah,, mereka papa dan mamaku....
Dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka, seiring dengan langkah terlintas dibenapku atas apa yang mereka lakukan terhadap diriku selama ini...
Mama yang telah mengandungku selama sembilan bulan, mama yang telah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir didunia ini...
Mama juga telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang...
Papa yang telah mendidikku, papa yang rela bekerja banting tulang, ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup detik demi detik, hari demi hari, bahkan tahun demi tahun...
Apakah yang dapat aku lakukan untuk membalas mereka...
Sering aku tutup kuping gak mau dengerin nasihat mereka...
Sering banget aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku...
Sering aku melawan jika mereka marah akan kenakalan ku...
Sering juga banting pintu dihadapan mereka, jika mereka tidak mengabulkan permintaanku...
Dan bahkan, sering aku mengatakan kata-kata kasar yang tidak pantas mereka dengar dari bibirku...
Dasar cerewet, kolot, kuno...
Tapi,,, apakah mereka memendam perasaan dendam kepadaku....
TIDAK....
Tidak sama sekali...
Mereka dapat tulus memaafkan kekhilafku, mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka...
Bahkan mereka tetap menyebut namaku disetiap doa-doa mereka hingga aku menjadi seperti saat ini...
Ya Allah,, betapa durhakanya aku...
Tak sadarkah aku bahwa mereka adalah orang yang sangat berarti dalam hidupku...
Langkah-langkah ku terhenti dihadapan mereka, dan kupandangi papa dan mamaku inchi demi inchi...
Badan yang dulu tegap, kekar kini mulai membungkuk...
Rambut yang dulu hitam kini mulai memutih...
Dan kulit mereka kencang kini mulai berkeriput...
Ku tatap mata mereka yang berbinar-binar,, dan mulai meneteskan air mata bahagia, air mata haru, air mata bangga melihatku menjadi orang yang berhasil...
Ku cium tangan meraka,, ku peluk meraka sambil berkata “ Papa mama yang aku berikan saat ini tidak akan cukup membalas semua papa mama berikan kepadaku selama ini kepadaku...”
Terima kasih papa...
Terima kasih mama...
Sampai akhir hayatku...

Monday, April 16, 2012

SINOPSIS NOVEL TAHUN 1966

Judul         : Pada Sebuah Kapal
Karangan : NH. Dini
Cetakan   : Kedua, Tahun 1988
Tebal        : 350 Halaman


Berikut ini adalah sinopsisnya  :

Sri dilahirkan dari sebuah keluarga sederhana yang sangat menyukai seni. Ayahnya merupakan seorang pelukis. Sejak masih kecil, Sri dimasukkan ke sekolah tari. Sri amerupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Sri dan keluarganya hidup dengan damai di sebuah desa kecil yang berada di daerah Semarang, Jawa Tengah. Saat Sri berumur tiga belas tahun, ayahnya meninggal dunia dan setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, Sri bekerja di sebuah stasiun radio sebagai penyiar yang berada di kotanya. Selama tiga tahun menjadi seorang penyiar radio, Sri mulai merasakan kejenuhan akan pekerjaannya. Sri mencoba mengikuti pendidikan pramugari yang ada di kota tersebut dan akhirnya Sri mendapat sebuah kesempatan untuk diuji di Jakarta. Tapi sayang, Sri tidak lulus menjadi seorang pramugari disebabkan adanya sebuah penyakit yang berada di dalam paru – parunya. Setelah berobat, Sri harus beristirahat selama tiga bulan dan Sri memilih sebuah desa di Salatiga, Jawa Tengah untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Setelah sembuh, Sri mencoba untuk hidup di Jakarta meskipun tidak menjadi seorang pramugari. Sri yakin dengan bakat yang dimiliki dirinya ia dapat hidup di Jakarta. Sri tinggal di rumah pamannya yang sebelumnya ditempati oleh kakaknya, Sutopo yang telah lebih dulu ke Jakarta. Kini Sutopo telah memilki rumah di Jakarta. Di Jakarta ia bekerja sebagai penyiar radio dan penari untuk acara – acara istana. Di gedung latihan itu, Sri menyukai seorang laki – laki. Namanya Basir. Tapi perasaannya bertepuk sebelah tangan. Di sisi lain, Yus sangat mencintainya dan ingin menikah dengannya. Tapi Sri tidak begitu menyukai Yus, karena komunis. Selain itu ada Narti, teman kecil Sri waktu sekolah dasar yang sekarang menjadi pramugari. Narti sering main ke rumah paman Sri untuk mengunjunginya. Narti memperkenalkan kedua teman yang bekerja di angkatan udara kepada Sri, mereka bernama Saputro dan Mokar. Pertemanan Sri dan Suparto awalnya biasa – biasa saja. Seperti biasanya, sikap Saputro sangat lembut dan perhatian. Dari sikapnya itu, Sri mulai jatuh hati dengan sosok Saputro. Kedekatan antara Sri dengan Saputro semakin dekat setelah mereka bertemu di acara Malam Kesenian Kongres Pemuda se-Asia. Dari pertemuan itulah, keduanya yakin kalau mereka saling mencintai. Saputro memiliki jadwal penerbangan yang tidak menentu sehingga kedatangannya tidak dapat diperkirakan oleh Sri. Setelah Saputro selesai mengikuti pendidikan di Cekoslovakia, mereka memutuskan untuk tunangan dan segera menikah. Setelah kembali dari Cekoslovakia, Saputro menemui Sri dan memberikan sebuah cincin sebagai tanda pengikat diantara mereka. Malam itu pun mereka habiskan bersama. Seperti biasanya Saputro harus melakukan penerbangan dengan jadwal yang tidak menentu. Walaupun jarak yang cukup jauh, mereka telah menyiapkan segala sesuatu untuk pernikahan. Tapi kebahagiaan yang sebentar lagi akan diraih oleh Sri harus pupus ditengah jalan, dikarena Saputro tewas saat penerbangan dari Bandung menuju Jakarta akibat cuaca yang buruk.Kabar ini sangat melukai hati Sri. Sri seperti tidak mempunyai semangat hidup lagi, dan dia memutuskan untuk menenangkan diri. Dalam kesedihannya, Carl selalu menghibur Sri. Carl merupakan teman Sutopo yang sebenarnya dia juga mencintai Sri. Namun ada satu hal yang tidak disukai Sri dari Carl, dia terlalu sombong dengan kekayaan yang dimiliki olehnya meskipun sikapnya baik terhadap Sri.Sepuluh bulan setelah wafatnya Sutopo, Sri memutuskan akan menikah dengan Charles yang berkebangsaan Perancis. Charles adalah seorang diplomat yang sangat tertarik dengan kebudayaan. Keputusannya untuk menikah dengan Charles ditentang oleh keluarga, terutama Sutopo. Kakaknya itu tidak merestui kalau Sri menikah dengan Charles. Sutopo yakin Sri tidak akan bahagia menikah dengan Charles karena Sri belum begitu mengenal Charles. Namun Sri tidak mempedulikan nasehat keluarga. Ia tetap menikah dengan Charles dan kewarganegaraannya menjadi Perancis. Setelah menikah, mereka bermukim di Kobe, Jepang. Kehidupan rumah tangga Sri tidak bahagia, Charles yang pada awalnya baik, perhatian sebelum menikah, kini berubah menjadi seorang yang pemarah, pelit, dan suka membentak – bentak. Sri yang sejak awal tidak mencintai Charles, menjadi semakin benci karena sikap yang ditunjukan Charles. Dari Charles, Sri melahirkan seorang anak perempuan. Pada kesempatan liburan, Charles mengajak anak dan istrinya untuk melakukan perjalanan ke beberapa Negara. Setelah dari Indonesia, mereka berangkat ke Saigon. Di sana Charles Menyuruh kepada istrinya untuk melakukan perjalanan dengan kapal. Sementara dirinya akan mengunjungi beberapa Negara yang akan dikunjunginya. Sri tidak merasa keberatan melakukan perjalanan dengan kapal berdua dengan anaknya yang masih berumur dua tahun. Karena Sri tidak pernah mengharapkan suaminya yang pemarah itu. Hanya kewajibanlah yang mengikat Sri untuk setia terhadap suaminya.Perjalanan dari Saigon menuju Marseille membutuhkan waktu yang lumayan lama, sekitar tiga bulan. Di kapal itulah Sri bertemu dengan Michel, seorang komandan kapal yang juga kecewa dengan istrinya. Sejak pandangan pertama, Sri mulai tertarik karena sikapnya dan pada beberapa kesempatan, mereka bertemu. hubungan antara Sri dengan Michel semakin dekat setelah acara pesta dansa. Sejak saat itu mereka sering bertemu dan cinta pun mulai tumbuh diantara mereka berdua. Awalnya Sri berpikir untuk selalu setia terhadap suaminya yang tidak pernah dicintainya, tapi Sri juga berhak untuk mendapatkan kebahagiaan. Dia sangat mencintai Michel, dan Michel pun demikian. Sosok Michel mengingatkan Sri pada cintanya yang telah hilang. Selama perjalanan itulah dia menemukan kebahagiaan yang selama ini tidak pernah dirasakan olehnya.Setelah sampai di Marseille, Charles sudah menunggunya dan Sri pun harus berpisah dengan kekasihnya Michel. Setelah pekerjaan suaminya selesai, mereka kembali ke Kobe. Kehidupan Sri berjalan seperti biasanya. Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya Michel mengabarkanakan lewat telegram bahwa dia akan ke Yokohama. Sri sangat gembira mendengar kabar ini. Akhirnya Michel dan Sri bertemu, mereka saling mencintai dan pada kesempatan – kesempatan yang jarang itu mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Sri dan Michel menyadari akan keterikatan mereka terhadap pernikahan yang mereka jalani dengan pasangan masing – masing. Namun keadaan itu tidak menghalangi cinta keduanya. Sri sadar akan kehidupan Michel, dan dia akan selalu mencintai Michel.

Wednesday, March 21, 2012

Hubungan Manusia dengan Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari kata budaya. Kata budaya berasal dari bahasa Sanksekerta yaitu budhaya yang berarti hal yang berkaitan budi dan akal pada manusia. Budaya terbentuk berbagai unsur yaitu agama, politik, adat istiadat, atau pun bahasa. Jadi sebuah kebudayaan tidak bisa digambar secara nyata tetapi dapat dipikirkan secara luas. Sebuah kebudayaan sangatlah erat hubungannya dengan masyarakat, karena segala sesuatu yang terjadi pada masyarakat  ditentukan oleh sebuah kebudayaan yang dimilki oleh masyarakat itu sendiri. Sebuah kebudayaan juga dapat sebagai sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sehingga dapat diperoleh bahwa sebuah keebudayaan itu sesuatu yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia. Sehingga dalam menjalankan kehidupan sehari-hari kebudayaan itu abstrak. Manusia dan kebudayaan pada hakikatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan seseorang adalah kebudayaan. Manusia dalam kebudayaan mempunyai 4 kedudukan yaitu penganut kedudukan, pembawa kebudayaan, manipulator kebudayaan, dan pencipta kebudayaan. Pada sebuah kebudayaan besar biasanya mempunyai sub-kebudayaan yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya.

Hubungan Manusia Dengan Penderitaan

Penderitaan adalah sebuah kata yang berasal dari kata derita yang bersumber dari bahasa Sanksekerta yaitu Dhra berarti menanggung atau menahan. Derita adalah merasakan sesuatu yang tidak mengenakan bagi diri ini. Penderitaan merupakan suatu realitas sebuah kehidupan manusia. Penderitaan akan dapat dirasakan oleh manusia. Identitas sebuah penderitaan memiliki sebuah tingkatan, yaitu ada ringan atau pun yang berat. Namun peranan sebuah individu juga dapat menentukan berat tidaknya sebuah penderitaan yang dirasakan oleh manusia. Ada pula sebuah penderitaan dijadikan sebuah energi untuk bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya atau pun sebagai langkah awal bagi manusia untuk mendapatkan kenikmatan dan kebahagian. Namun dengan adanya sebuah penderitaan, setiap manusia dapat mengambil sebuah pelajaran kehidupan agar manusia masuk ke dalam lubang yang sama sehingga manusia tidak kian menderita. Untuk mengatasi sebuah penderitaan yang di alami manusia, diperlukan jiwa yang tegar dan mental yang kuat. Terkadang penderitaan yang di alami manusia disebabkan oleh perbuatan buruk yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Penderitaan yang dilakukan oleh manusia dapat terjadi dalam hubungan manusia dengan manusia atau hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini terkadang disebut nasib buruk oleh manusia. Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau sebuah siksaan, namun dengan sebuah kesabaran, tawaqal, dan sebuah rasa optimisme merupakan suatu usaha manusia untuk mengatasi sebuah penderitaan. 

Wednesday, January 11, 2012

Arti dari Sebuah Plagiarisme

    Plagiarisme adalah suatu kegiatan menjiplak atau mengambil suatu karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain. Plagiarisme dianggap sebagai sebuah tindakan pidana dikarenakan mengambil atau mencuri suatu hak cipta. 
    Plagiarisme merupakan bentuk dari pelanggaran UU Hak Cipta dan pelanggaran etika, dikarenakan dalam pasal 14 dan15 No 19 Tahun 2002 mengatur tentang pelanggaran hak cipta.
  • menggunakan karya orang lain secara mentah tanpa memberikan tanda, bahwa karya tersebutdiambil sama persis dari karya orang lain.
  • mengambil pendapat orang lain tanpa memberikan sumbernya
  • mengakui tulisan orang dari orang lain sebagai tulisan sendiri
  • mengakui pendapat orang lain sebagai hasil pemikiran sendiri
  • mengakui hasil penemuan orang lain sebagai hasil karya sendiri 
   Menurut pendapat saya:
   Plagiarisme sebagai bentuk pelanggaran hukum, dikarenakan melanggar hak cipta. Dan perilaku plagiarisme sangatlah tidak terpujikarena tidak menghargai hasil sebuah pemikiran atau karya seseorang. Bagi pelaku yang melakukan plagiarisme dengan menghukumnya.
   Solusi dalam menangani plagiarisme adalah dengan memperbanyak sosialisasi ke masyarakat dan pendidikan tentang bahaya dari plagiarisme dan perilaku plagiarisme.
   Lebih baik diri kita mulai berfikir kreatif untuk menghasilkan karya-karya yang baik. Negara kita ini adalah negara yang mempunyai SDA dan SDM yang melimpah. Negara ini dapat memanfaatkan yang kita miliki untuk menjadikan negara ini maju.